©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency
SEOUL – Hyundai Motor Company secara resmi memulai pengiriman truk hidrogen XCIENT Fuel Cell ke pelanggan bisnis global. Langkah ini menandai momen penting dalam komersialisasi kendaraan berat nol emisi berbasis Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), setelah bertahun-tahun melalui tahap uji coba.
Truk ini bukan hanya sekadar prototipe—Hyundai membuktikan bahwa truk FCEV siap digunakan oleh perusahaan logistik, operator armada, hingga distributor ritel di dunia nyata.
Berbeda dengan truk listrik berbasis baterai (BEV), truk FCEV menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar. Hidrogen ini bereaksi dengan oksigen di dalam fuel cell untuk menghasilkan listrik, dan satu-satunya emisi yang dihasilkan adalah uap air. Ini menjadikan XCIENT Fuel Cell sebagai kendaraan nol emisi dari knalpot (zero tailpipe emission).
Hyundai menargetkan pengiriman awal ke pasar yang sudah mengembangkan infrastruktur hidrogen:
Swiss & Jerman: Pasar Eropa terdepan dalam adopsi energi bersih
Korea Selatan: Pasar domestik Hyundai
Amerika Serikat: Fokus pada negara bagian California
Selandia Baru: Salah satu negara awal penerima truk ini
Pelanggan utamanya adalah perusahaan logistik dan operator yang ingin mengurangi jejak karbon (carbon footprint) dalam operasionalnya.
Teknologi FCEV dinilai lebih cocok untuk kendaraan berat dan angkutan jarak jauh dibandingkan baterai listrik, karena:
Jarak Tempuh Panjang
Dapat menempuh hingga ±400 km dalam sekali isi ulang hidrogen, tergantung konfigurasi.
Waktu Pengisian Cepat
Hanya memerlukan ±10 menit, mirip seperti pengisian solar.
Payload Lebih Efisien
Tangki hidrogen lebih ringan daripada baterai besar, sehingga kapasitas muatan tetap optimal.
Performa Stabil
Konsisten dalam menarik beban berat, cocok untuk rute antar kota dan regional.
Meski potensinya besar, truk FCEV menghadapi kendala seperti:
Minimnya SPBU hidrogen
Infrastruktur pengisian masih terbatas di banyak negara.
Biaya Produksi Hidrogen Hijau
Masih tinggi karena prosesnya menggunakan energi terbarukan.
Harga Awal Truk
Saat ini masih lebih mahal dibandingkan truk diesel atau truk listrik baterai.
Namun Hyundai tetap optimistis dengan visinya melalui inisiatif global yang disebut Hydrogen Wave, untuk membangun ekosistem transportasi hidrogen yang berkelanjutan.
Meski belum tersedia secara komersial di Indonesia, langkah Hyundai menjadi sinyal penting. Negara seperti Indonesia perlu mulai mempertimbangkan pengembangan:
Infrastruktur pengisian hidrogen
Insentif untuk kendaraan ramah lingkungan
Kolaborasi industri otomotif dan energi
Dengan demikian, Indonesia bisa ikut berperan dalam rantai pasok transportasi bersih global.
Hyundai telah membuktikan bahwa truk hidrogen bukan lagi mimpi masa depan, melainkan kenyataan yang mulai berjalan di jalan raya. Pengiriman truk XCIENT Fuel Cell ke berbagai negara membuka era baru untuk angkutan barang nol emisi, sekaligus menjadi tantangan dan peluang bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia.
PT Valar Truk Solusi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 55A
Jakarta Barat
©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency