©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency
Musim hujan kembali mengguyur berbagai wilayah di Indonesia. Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras, pengemudi wajib ekstra waspada. Salah satu langkah krusial untuk menjaga keselamatan adalah dengan menjaga jarak aman berkendara.
Sayangnya, masih banyak pengendara yang belum tahu berapa jarak aman ideal saat jalanan licin. Padahal, kesalahan kecil seperti terlalu dekat dengan kendaraan depan bisa berakibat fatal, terutama saat harus melakukan pengereman mendadak.
Menurut Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri, berikut adalah pedoman jarak aman:
Kondisi normal (cuaca cerah):
Gunakan aturan 3 detik atau sekitar 30 meter saat berkendara dengan kecepatan 60 km/jam.
Kondisi hujan deras:
Tingkatkan menjadi 6 detik atau sekitar 60 meter pada kecepatan yang sama.
Kenapa harus lebih jauh saat hujan?
Daya cengkeram ban menurun di jalanan basah
Jarak pengereman jadi lebih panjang
Visibilitas terganggu oleh hujan dan kabut
Untuk meminimalkan risiko kecelakaan, berikut beberapa tips penting yang wajib diterapkan:
Kurangi kecepatan
Jalanan basah butuh respon lebih lambat, jangan samakan dengan cuaca normal.
Nyalakan lampu utama (bukan lampu hazard)
Agar kendaraan Anda terlihat jelas oleh pengendara lain.
Hindari pengereman mendadak
Gunakan teknik pengereman bertahap untuk menjaga kestabilan kendaraan.
Cek kondisi ban dan wiper
Ban botak dan wiper rusak sangat berisiko saat hujan lebat.
Gunakan patokan untuk ukur jarak 6 detik
Ambil patokan tiang atau rambu, lalu hitung detik saat kendaraan depan melewatinya.
Data dari Korlantas Polri menyebutkan bahwa:
Kecelakaan saat musim hujan meningkat hingga 30%, terutama karena pengemudi tidak menjaga jarak dan mengalami aquaplaning.
“Kondisi hujan menuntut pengemudi lebih disiplin. Jangan terlalu percaya diri karena respons kendaraan berubah drastis saat jalan basah,” – AKBP Haris, Ditlantas Polri.
Banyak pengemudi yang merasa buru-buru dan memilih mengabaikan jarak aman. Padahal, menjaga jarak bukan sekadar soal etika berkendara, tapi soal menjaga nyawa—baik milik sendiri maupun orang lain.
Lebih baik terlambat daripada celaka.
Melambat saat hujan deras bukan berarti lemah, tapi cerdas.
Menjaga jarak aman saat hujan deras bukan hanya imbauan, tapi keharusan. Ikuti standar keselamatan, jaga kecepatan, dan pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima. Jadilah pengemudi yang bertanggung jawab, karena keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.
Tidak. Saat hujan, jarak aman harus dua kali lebih jauh karena rem dan traksi ban tidak seoptimal saat jalan kering.
Gunakan benda statis di pinggir jalan (misal tiang listrik), hitung “seribu satu… seribu dua…” saat kendaraan depan melewatinya. Jika Anda melewati benda itu sebelum 6 detik, berarti jaraknya terlalu dekat.
Kondisi ketika ban kehilangan kontak dengan aspal karena air menggenang, sehingga pengemudi kehilangan kendali.
PT Valar Truk Solusi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 55A
Jakarta Barat
©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency