Produsen Mobil China Diuntungkan Tarif 25% AS: Ketiban 'Durian Runtuh'?

Produsen Mobil China Diuntungkan Tarif 25% AS: Ketiban ‘Durian Runtuh’?

April 22, 2025
0 Comments

Kebijakan tarif impor mobil 25% yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump mulai April 2025 bertujuan melindungi industri otomotif AS. Namun, ironi terjadi: produsen mobil China justru berpotensi diuntungkan dari keputusan ini. Bagaimana bisa?

Ruang Gerak Produsen China: Terbatas Tapi Potensial

Sejak perang dagang pertama era Trump, ruang gerak produsen mobil China di pasar Amerika Serikat sudah terbatas. Tarif tinggi dan rencana larangan perangkat kendaraan asal China pada 2027 membuat penetrasi pasar AS menjadi tantangan.

Namun, kebijakan tarif impor 25% terhadap semua mobil justru membuka celah keuntungan bagi produsen China di panggung global.

Mengapa Produsen Mobil China Bisa Diuntungkan?

1. Ketergantungan Rendah pada Pasar AS

Berbeda dengan produsen mobil dari Jepang, Meksiko, Kanada, atau Eropa, produsen mobil China tidak terlalu bergantung pada pasar AS. Mereka lebih fokus pada pasar domestik China dan ekspansi ke negara-negara lain.

2. Potensi Ekspansi Agresif ke Pasar Lain

Dengan mobil dari negara lain menjadi lebih mahal di AS, produsen China dapat meningkatkan ekspansi ke negara yang tidak memberlakukan tarif tinggi, seperti Inggris dan negara berkembang lainnya.

3. Kekuatan di Sektor Suku Cadang

Meski penjualan mobil utuh ke AS rendah, ekspor suku cadang mobil dari China tetap besar. Tarif tinggi terhadap negara lain justru bisa membuat suku cadang China lebih kompetitif dari segi harga.

4. Fokus pada Kendaraan Listrik (EV)

Produsen seperti BYD, NIO, dan XPeng sudah unggul di sektor kendaraan listrik. Dengan lonjakan permintaan global untuk EV, mereka berada di posisi strategis untuk meraih pangsa pasar lebih besar, terutama di luar AS.

Fakta: Menurut Bloomberg, ekspor kendaraan listrik China tumbuh lebih dari 70% dalam tiga tahun terakhir.

Tantangan Tetap Ada

Meski peluang terbuka lebar, produsen mobil China masih harus menghadapi:

  • Isu keamanan nasional: Regulasi AS bisa semakin ketat.

  • Persaingan merek: Citra dan kepercayaan merek China harus terus ditingkatkan untuk menyaingi brand Jepang, Korea, dan Eropa.

Kesimpulan: Perubahan Besar di Lanskap Otomotif Global

Kebijakan tarif 25% yang diterapkan AS berdampak luas terhadap industri otomotif dunia. Sementara produsen besar lainnya khawatir, produsen mobil China berpotensi mendapatkan ‘durian runtuh’.

Dengan ketergantungan rendah pada pasar AS, kekuatan di sektor suku cadang, dan fokus pada kendaraan listrik, mereka siap memanfaatkan perubahan lanskap ini. Namun, tantangan geopolitik dan persaingan global tetap harus diwaspadai.

Perkembangan industri otomotif ke depan akan menjadi lebih dinamis dan penuh kejutan.

PT Valar Truk Solusi adalah dealer truk bekas nomor 1 di Indonesia. Valartruk.id membantu Anda menemukan truk baru dan bekas yang berkualitas dengan harga terendah dan jaminan layanan pelanggan terbaik.

PT Valar Truk Solusi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 55A
Jakarta Barat

©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency