©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency
Banyak pengemudi percaya bahwa ban mobil lebih cepat botak di jalan beton dibandingkan jalan aspal. Tapi, apakah benar jalan beton menjadi penyebab utama keausan ban? Mari kita bongkar faktanya berdasarkan ilmu dan pengalaman lapangan!
Untuk memahami penyebab ban cepat aus, kita perlu mengenal karakteristik permukaan jalan:
Jalan Beton: Permukaannya lebih kasar dan keras, menggunakan agregat kasar (kerikil, pasir) yang dicampur semen. Lebih tahan terhadap deformasi dan cuaca ekstrem.
Jalan Aspal: Lebih halus dan fleksibel. Campuran agregat dan aspal membuatnya sedikit elastis saat dilalui kendaraan.
Logikanya, permukaan yang lebih kasar = gesekan lebih tinggi = keausan ban lebih cepat. Maka, muncul anggapan bahwa ban lebih cepat botak di jalan beton.
Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Penelitian dan uji lapangan mengungkap bahwa banyak faktor lain yang berperan dalam keausan ban, bukan hanya jenis permukaan jalan.
Beberapa faktor penting:
Kekasaran Mikro vs. Makro: Jalan beton memang memiliki kekasaran makro lebih tinggi. Tapi jenis agregat juga memengaruhi kekasaran mikro yang turut menentukan gesekan terhadap ban.
Kompon Ban: Ban dengan kompon lunak lebih cepat aus, terlepas dari jenis jalan.
Tekanan Angin Ban: Tekanan yang terlalu tinggi atau rendah menyebabkan keausan tidak merata.
Gaya Berkendara: Akselerasi mendadak, pengereman keras, dan menikung cepat mempercepat keausan ban di semua jenis jalan.
Kondisi Jalan: Lubang, sambungan keras, dan serpihan tajam lebih berpengaruh terhadap ban dibandingkan jenis jalan itu sendiri.
Beberapa pengemudi merasa ban cepat botak saat sering melalui jalan beton. Kemungkinan penyebabnya:
Persepsi Psikologis: Beton terasa lebih “kasar”, sehingga ada kesan ban “lebih terkikis”.
Sambungan Beton yang Keras: Benturan kecil berulang bisa mempercepat keausan jika suspensi mobil tidak optimal.
Kurangnya Perawatan Ban: Tekanan angin dan rotasi ban yang diabaikan bisa membuat keausan lebih terlihat di permukaan keras seperti beton.
Jaga Tekanan Ban Ideal
Periksa tekanan ban seminggu sekali dan sesuaikan dengan standar pabrikan.
Lakukan Rotasi Ban
Setiap 10.000 km atau sesuai anjuran, agar keausan merata.
Spooring dan Balancing
Lakukan secara berkala untuk mencegah keausan tidak merata akibat ketidakseimbangan roda.
Hindari Gaya Mengemudi Agresif
Berkendaralah dengan halus, hindari rem mendadak dan tikungan tajam.
Pilih Ban yang Tepat
Gunakan ban dengan kompon sesuai kondisi jalan dominan (keras atau lembut).
Anggapan bahwa ban mobil lebih cepat botak di jalan beton tidak sepenuhnya benar. Meskipun permukaan beton lebih kasar, keausan ban sangat dipengaruhi oleh tekanan ban, jenis kompon, gaya berkendara, dan perawatan ban itu sendiri.
Dengan perawatan yang tepat, ban mobil bisa tetap awet baik di jalan beton maupun aspal.
PT Valar Truk Solusi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 55A
Jakarta Barat
©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency