©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency
Ribuan sopir truk dari berbagai wilayah Indonesia melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menolak penerapan kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang mulai diberlakukan secara penuh tahun ini.
Massa aksi memadati titik-titik strategis seperti depan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan beberapa kantor pemerintah daerah. Mereka membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap aturan ODOL dan menyerukan keprihatinan atas dampaknya terhadap mata pencaharian mereka.
Berikut 4 keluhan utama yang disampaikan sopir truk selama aksi unjuk rasa:
Truk yang sebelumnya mampu mengangkut muatan melebihi kapasitas, kini dibatasi sesuai standar teknis. Akibatnya:
Sopir harus bolak-balik dua kali untuk membawa barang yang sebelumnya bisa diangkut sekali.
Biaya operasional naik, tapi tarif angkut tetap sama.
“Dulu sekali jalan bisa bawa banyak, sekarang harus bolak-balik dua kali,” – Suyatno, sopir truk asal Jawa Timur
Banyak sopir dan pengusaha kecil mengaku:
Tidak paham cara mengubah spesifikasi truk sesuai aturan.
Bingung harus ke mana untuk konsultasi teknis atau administratif.
Tidak tahu langkah legalisasi normalisasi dimensi kendaraan.
Pengemudi berharap adanya bantuan dana atau insentif dari pemerintah untuk:
Konversi truk ODOL ke standar pabrikan
Penggantian armada yang tidak lolos uji
“Kami minta ada insentif. Jangan kami yang dikorbankan,” – Herman, perwakilan ASTI
Karena kendaraan tidak lagi memenuhi syarat, beberapa perusahaan:
Mengurangi jumlah armada
Memutus kontrak kerja sopir
Berhenti beroperasi sementara waktu
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan gelombang pengangguran baru di sektor transportasi barang.
Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa:
Aturan ODOL diterapkan demi keselamatan jalan dan perlindungan infrastruktur.
Truk ODOL menyebabkan kerusakan jalan, kecelakaan, dan kerugian negara hingga triliunan rupiah tiap tahun.
Namun pemerintah juga membuka ruang dialog:
“Kami akan membuka forum diskusi lebih lanjut dengan asosiasi sopir dan pengusaha,” – Juru bicara Kemenhub
Penerapan aturan Zero ODOL diharapkan dapat menciptakan transportasi barang yang aman, adil, dan efisien. Namun, tantangan sosial dan ekonomi yang dialami sopir truk tidak bisa diabaikan.
Diperlukan:
Edukasi teknis dan hukum bagi pengemudi
Skema subsidi atau insentif untuk peralihan
Dialog terbuka antara pemerintah dan pelaku transportasi
Penegakan hukum harus dibarengi solusi transisi yang manusiawi agar tidak mematikan usaha kecil-menengah di sektor logistik.
PT Valar Truk Solusi
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 55A
Jakarta Barat
©2025 All Rights Reserved. Developed by act! Digital Agency